Surat Audiensi ke MUI Tak Kunjung Dibalas, Presidium KAMI Karawang Kecewa

Foto : Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia kabupaten Karawang 

The Karawang Post - Karawang |  Presidium KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) Kabupaten Karawang resmi mengajukan surat permohonan audiensi kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Karawang. Mereka ingin berdiskusi mengenai keberadaan pasar kuliner malam yang berlokasi di depan Klenteng Bio Kwan Tee Koen, di Jalan Ir. H. Juanda.

Namun, hingga kini surat yang telah dikirimkan sejak seminggu lalu tersebut belum mendapatkan tanggapan atau balasan dari MUI Karawang. Ketua Presidium KAMI Karawang, Elyasa Budianto, mengungkapkan rasa kecewanya atas sikap MUI yang terkesan mengabaikan permohonan dialog.

“Kami ingin berdialog dengan MUI terkait pemeriksaan kehalalan makanan di pasar kuliner malam serta persoalan penutupan jalan di sekitar klenteng. Namun, yang kami dapatkan hanya jawaban lisan bahwa urusan halal-haram adalah ranah Kementerian Agama (Depag) dan masalah jalan merupakan tanggung jawab Dinas Perhubungan (Dishub). Jika demikian, lalu apa sebenarnya peran MUI Karawang?” ujar Elyasa, Sabtu (22/2/2025).

Menurut Elyasa, kebijakan penutupan jalan umum untuk pasar kuliner malam setiap malam Sabtu dan malam Minggu merupakan keputusan yang tidak berpihak pada kepentingan publik secara luas. Awalnya, ia mengira bahwa penutupan jalan tersebut bersifat sementara untuk acara-acara tertentu. Namun, kenyataannya, kebijakan ini menjadi rutinitas setiap akhir pekan, yang menimbulkan keluhan dari masyarakat pengguna jalan.

“Kami mendesak Pemerintah Kabupaten Karawang untuk mengkaji ulang kebijakan ini. Pasar kuliner malam sebaiknya dilokalisasi di tempat-tempat khusus, seperti Pasar Rawasari, GOR Adiarsa, lapangan terbuka, atau lokasi lain yang tidak mengganggu kepentingan umum. Jangan menggunakan jalan utama di pusat kota yang justru menimbulkan kemacetan,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak MUI Karawang terkait surat audiensi yang diajukan oleh Presidium KAMI. Sementara itu, polemik mengenai penutupan jalan untuk pasar kuliner malam terus menjadi sorotan di kalangan masyarakat Karawang.

• Irfan