Bau Sampah Jalupang Kian Parah, Warga Kotabaru Minta Aksi Nyata Dari Pemkab Karawang


Foto : TPA Jalupang Kotabaru kabupaten Karawang 

The Karawang Post - Karawang |  Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Karawang, warga Kotabaru semakin gencar menyuarakan keluhan mereka terkait permasalahan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalupang. Mereka berharap pemimpin Karawang yang terpilih nantinya dapat segera menangani masalah sampah yang kian memprihatinkan. Tumpukan sampah yang terus meningkat setiap harinya tidak hanya menimbulkan pemandangan yang tidak sedap, tetapi juga bau busuk yang sampai ke pemukiman warga, menyebabkan keresahan dan kekhawatiran akan dampak kesehatan.


Yana Thayib Ibnu Abdhullah, warga Desa Wancimekar yang berjarak tidak jauh dari TPA Jalupang, mengaku sangat terganggu dengan aroma busuk sampah yang telah lama menyelimuti area pemukimannya. “Sudah beberapa bulan ini bau sampah sangat menyengat dan mengganggu. Kami sebagai warga Kotabaru ingin pemimpin yang peduli dan bisa mengatasi masalah di TPA Jalupang ini,” ungkap Yana.


Yana juga menegaskan, jika masalah ini tidak segera ditangani, akan berpotensi menimbulkan berbagai penyakit bagi warga yang tinggal di sekitar TPA. Menurutnya, Pemerintah Daerah (Pemda) harus segera mengambil tindakan cepat. “Ini masalah serius yang mengancam kesehatan. Harus segera ada solusi konkret,” tegasnya.


Yana bahkan menantang para pejabat Pemda Karawang untuk menginap di sekitar TPA Jalupang agar mereka merasakan langsung dampak dari masalah sampah ini. “Biar mereka tahu bagaimana rasanya tinggal di sini, setiap hari menghirup udara penuh bau busuk. Berani nggak tinggal sehari saja di sini?” tantangnya.


Banyak warga berpendapat bahwa pemerintah hanya sibuk membuang ribuan ton sampah setiap hari ke TPA Jalupang tanpa memberikan solusi yang nyata bagi warga setempat. Salah satu solusi yang dijanjikan, seperti perluasan dan pengelolaan sampah, hingga kini belum juga terealisasi. “Mau sampai kapan ini dibiarkan? Kami hanya dapat bau busuknya saja,” tambah Yana.


Selain itu, Yana juga mengkritisi proyek incinerator yang diadakan pada 2015 lalu dengan anggaran miliaran rupiah, namun hingga kini tidak berfungsi. “Pemerintah menghabiskan puluhan miliar untuk incinerator, tapi alatnya nggak pernah berfungsi. Itu hanya buang-buang anggaran saja,” ujarnya.


Keluhan serupa datang dari Aang, warga Desa Wancimekar yang juga terganggu dengan bau sampah yang semakin menyengat dalam seminggu terakhir. Menurut Aang, intensitas bau sampah meningkat drastis dibandingkan sebelumnya. “Kalau dulu paling seminggu sekali tercium, sekarang sehari bisa dua atau tiga kali. Baunya juga lebih menyengat, sampai ke tenggorokan dan hidung,” keluh Aang.


Warga berharap Pemda Karawang segera menyelesaikan masalah ini dan tidak hanya menutup mata terhadap penderitaan warga yang harus hidup berdampingan dengan tumpukan sampah. “Kami minta yang punya kebijakan untuk memikirkan nasib kami yang jadi korban bau busuk ini,” pungkas Aang.


Masalah sampah di TPA Jalupang menjadi perhatian serius bagi warga, terutama menjelang Pilkada Karawang. Mereka berharap pemimpin yang terpilih nanti mampu memberikan solusi yang tidak hanya sementara, tetapi menyeluruh dan berkelanjutan.



• YN/Red 

0 Komentar

© Copyright 2022 - THE KARAWANG POST